Smart girl (part memaknai RA Kartini)

Awalnya aku males disuruh baca buku ini ama ibu angkatku Dr Anni Iwasaki, pelan pelan aku baca lembar demi lembar aku semakin tertarik dan dibuat miris.dalam tulisan itu aku mengerti bahwasannya kita salah mengartikan emansipasi wanita. mudah mudahan beliau nggak kecewa ya karena kasihan sudah berjuang demi hak hak dan kewajiban kita sebagai perempuan Indonesia.

Dalam buku tersebut aku membaca salah satu kalimatnya yakni , "tentang anak gadis yang bebas, yang berdiri sendiri, mencari rezekinya” (31 Des 1901, Nyonya Abendanon)."

Dan satu lagi yang paling membuat mataku terbelalak adalah kalimat ini "Kami di sini meminta, ya memohonkan, meminta dengan sangatnya supaya diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak perempuan, bukanlah sekali-kali karena kami hendak menjadikan anak-anak perempuan itu saingan orang laki-laki dalam perjuangan hidup ini, melainkan karena kami,-oleh sebab sangat yakin akan besar pengaruh yang mungkin datang dari kaum perempuan –hendak menjadikan perempuan itu lebih cakap melakukan kewajibannya , kewajiban yang diserahkan oleh Alam sendiri ke dalam tangannya; menjadi ibu-pendidik manusia yang pertama-tama."

secara jelas dan nyata R.A kartini menyebutkan bahwa ia hendak mengubah kita kaum perempuan Indonesia. namun disini terdapat pembagian antara perempuan yang masih gadis dan seorang ibu. Kartini menegaskan bahwa kita memiliki 2 hak yakni sebagai gadis dan sebagai ibu. 

secara nyata dalam teori akademik-universal psikologi pengembangan, pendidikan anak  adalah tiga tahun pertama kehidupan seorang anak. Yang disebut golden ages kehidupan tiga tahun pertama adalah menentukan kehidupan selanjutnya.(tanya aja prikolog) >_< . Dan hanya seorang ibulah yang pantas membina anak anaknya dalam hal ini karena memang sudah menjadi panggilan alaminya secara kodrati.

jadi sebenarnya emansipasi yang dilakukan kebanyakan perempuan saat ini kurang tepat adanya. mereka 70 % berada diluar rumah dan melimpahkan anaknya pada sang baby sitter.

to be continue .....